SariAgri - Kopi mengandung kafein yang merupakan psikoaktif alami. Konsumsi kopi setiap tahun terus mengalami peningkatan bahkan telah menjadi gaya hidup di hampir seluruh dunia. Tak terkecuali dengan anak-anak, alih-alih minum soda berkafein kini mereka

Posted by Kejser Nielsen on May 20th, 2021

Melansir Medicalnewstoday, hingga saat ini belum ada aturan resmi bagaimana batasan asupan kafein bagi anak-anak di Amerika Serikat (AS). Namun, berdasarkan rekomendasi dari Health Canada bahwa seorang anak mengonsumsi tidak lebih dari 2,5 miligram (mg) kafein per kilogram (kg) berat badan. Misalnya, seorang anak berusia 13 tahun dengan berat 45,3 kg dapat mengonsumsi kafein tidak lebih dari 113 mg per hari yang setara dengan kurang dari 1,5 cangkir kopi yang diseduh. Remaja dengan berat badan lebih dari ini mungkin dapat mengonsumsi maksimal 400 mg kafein per hari hingga dewasa. Minuman energi dan minuman soda juga mengandung kafein dalam jumlah besar. Kafein dalam minuman energi bervariasi dari 17 mg hingga 242 mg per porsi. Satu porsi kopi rata-rata mengandung 100 mg kafein, sedangkan 242 mg setara dengan hampir empat espresso. Kafein juga ada dalam makanan dan minuman lainnya seperti teh yang mengandung 48 mg kafein per 8 ons, coklat panas mengandung 10 mg kafein per 12 ons, coklat mengandung 10-30 mg kafein per 1,5 ons. Makanan dan camilan lain yang mengandung kafein termasuk di antaranya makanan rasa kopi, seperti es krim, yogurt dan permen. Berita Pangan Baca Juga: Australia Bangun Observatorium Bawah Laut Terbesar di Dunia 9 Kehebatan Buah Murbei Bagi Kesehatan Tubuh Lalu, apakah kafein memiliki efek samping bagi anak-anak? Kafein adalah stimulan yang dapat meningkatkan kinerja fisik dan menunda perasaan lelah. Namun, kafein juga dapat memiliki beberapa efek samping, termasuk peningkatan detak jantung dan tekanan darah, sakit perut, diare dan mual, peningkatan buang air kecil, sakit kepala dan pusing, gangguan tidur, maag dan tremor otot. Kafein juga bisa menjadi racun dalam dosis yang sangat tinggi. Pada tahun 2017 seorang remaja berusia 16 tahun yang sehat dari Carolina Selatan meninggal secara mendadak dan penyebab kematiannya adalah serangan jantung yang dipengaruhi kafein. Remaja tersebut pingsan setelah minum latte, minuman ringan dan minuman energi kurang dari 2 jam. Penelitian lainnya menunjukkan bahwa kafein yang tertelan selama kehamilan dapat mengubah jalur penting otak pada janin. Sebuah studi tahun 2021 menganalisis ribuan pemindaian otak anak-anak berusia 9 dan 10 tahun dan menemukan perubahan pada struktur otak anak-anak yang terpapar kafein di dalam rahim. Studi tersebut menemukan bahwa hal itu menyebabkan masalah perilaku yang minimal tetapi terlihat, seperti anak kurang fokus dan hiperaktif. Sehingga disarankan agar orang hamil mengonsumsi tidak lebih dari 2 cangkir kopi biasa per hari. Berita Pangan

Like it? Share it!


Kejser Nielsen

About the Author

Kejser Nielsen
Joined: May 20th, 2021
Articles Posted: 1