Elektrifikasi yang Semakin makin tambah meluas Mewajibkan Kami Pikirkan Kembali Technologi Battery

Posted by Jernigan Rankin on July 13th, 2021

Dr. Moshiel Biton merupakan CEO serta satu diantara pendiri Addionics, perusahaan tehnologi battery yang sediakan Elektroda 3D Pandai yang dimaksimumkan AI untuk penyimpanan energi angkatan seterusnya. Perubahan ekonomi global ke elektrifikasi yang semakin makin tambah meluas udah menambah permohonan battery yang lebih bertahan lama serta pengisian bisa lebih cepat di semuanya industri termaksud transportasi, electronic pelanggan, fitur klinik, serta penyimpanan energi perumahan. Sementara fungsi dari perubahan ini dimengerti secara baik, faktanya perubahan battery tak searah dengan nafsu penduduk. Dengan laporan yang memperhitungkan kemungkinan 40% jika temperatur dunia bakal naik waktu 5 tahun di depan melebihi batasan 1,5 derajat Celcius yang dikukuhkan dalam kesepakatan cuaca Paris, terang kalau tak ada saat yang kebuang buat membuat angkatan selanjutnya. battery, yang bisa dengan gampang memerlukan waktu sepuluh tahun kembali buat seluruhnya dikomersialkan. Buat penuhi penekanan yang bertambah untuk elektrifikasi, pendekatan yang sungguh-sungguh baru buat membuat battery merupakan salah satu langkah untuk menskalakan battery isi ulangi dengan lumayan cepat buat membatasi emisi gas rumah kaca secara global dan mengelak skenario paling buruk buat kritis cuaca. Halangan pembaruan battery Sepanjang beberapa dasawarsa paling akhir, ahli battery, pembikin mobil, penyuplai Tier 1, investor, dan faksi yang lain mau melistriki sudah menggunakan miliaran dolar secara global untuk membuat battery angkatan seterusnya dengan focus terpenting pada kimia battery. Tapi industri masih bergelut dengan 2 kendala tehnis fundamental inti yang halangi proliferasi battery: 1. Tradeoff energi/daya: Semuanya battery yang dibuat waktu ini hadapi tradeoff energi-ke-daya. Battery bisa menaruh bisa lebih banyak energi atau bisa isi/kosongkan bisa lebih cepat. Dalam soal kendaraan listrik, ini bermakna tak ada satu battery lantas yang bisa sediakan pengisian daya jarak jauh dan cepat. 2. Perbedaan anoda-katoda: Technologi battery sangat menggiurkan sekarang ini mengoptimalkan kepadatan energi anoda, elektroda negatif dari pasangan elektroda yang membuat tiap-tiap sel battery lithium-ion. Tapi, anoda udah mempunyai kerapatan energi yang makin besar ketimbang kawan positifnya, katoda. Kepadatan energi katoda kelanjutannnya harus sesuai anoda untuk mendapati kemampuan penyimpanan energi terbanyak dari ukuran battery tertentu. Tanpa inovasi dalam mempertingkat kepadatan energi katoda, beberapa dari tehnologi battery sangat menarik sekarang ini tidak dapat memberi kapasitas penuhnya. Sama hal yang ada waktu ini, battery lithium-ion yang umum dipakai tidak bisa penuhi kepentingan pelbagai terapan hari depan yang serba listrik. Banyak beberapa perusahaan udah berusaha untuk menyelesaikan tuntutan ini lewat kimia battery anyar untuk memaksimalkan rasio kepadatan daya pada energi yang tinggi buat bermacam tingkat sukses, namun amat sedikit yang dekati perolehan metrik kemampuan yang dibutuhkan untuk nilai massal dan komersilisasi. > Pada akhirannya, technologi juara dalam perlombaan tuju elektrifikasi keseluruhan bisa jadi yang miliki pengaruh sangat penting pada kemampuan, turunkan ongkos, dan kompatibilitas dengan infrastruktur manufacturing yang ada. Apa battery solid-state merupakan cawan suci? Periset battery udah perjuangkan battery solid-state selaku cawan suci tehnologi battery sebab kekuatannya buat sampai kepadatan energi yang tinggi dan kenaikan keamanan. Akan tetapi, sampai waktu ini, technologi itu sudah tidak berhasil dalam prakteknya. Battery solid-state mempunyai kerapatan energi yang jauh makin tinggi serta mempunyai potensi makin aman karena tidak gunakan elektrolit cair yang simpel terbakar. Akan tetapi, tehnologi ini masih baru lahir dan punyai jalan panjang buat menggapai komersilisasi. Proses manufacturing battery solid-state harus ditambah buat turunkan cost, terlebih untuk industri otomotif yang memiliki tujuan untuk capai pengurangan ongkos agresif serendah /kWh di beberapa tahun akan datang. Halangan materiil yang lain untuk mengaplikasikan tehnologi solid-state yaitu minim kepadatan energi keseluruhan yang bisa ditaruh dalam katoda per unit volume. Pemecahan yang pasti buat problem ini yaitu mempunyai battery dengan katoda yang lebih tebal. Tapi, katoda yang lebih tebal akan kurangi kestabilan operator dan termal battery. Ketidak-stabilan itu sebabkan delaminasi (style kegagalannya di mana material rengat jadi lapisan), retakan dan pembelahan — seluruhnya menimbulkan ketidakberhasilannya battery prematur. Disamping itu, katoda yang lebih tebal membataskan difusi dan kurangi daya. Hasilnya yakni ada batasan efektif untuk ketebalan katoda, yang membataskan kapabilitas anoda. ambil bahan dengan silikon Dalam biasanya masalah, perusahaan yang meningkatkan battery berbasiskan silikon mengombinasikan sampai 30% silikon dengan grafit buat mempertingkat kepadatan energi. Battery yang dibentuk oleh Sila Nanotechnologies yakni contoh contoh pemanfaatan paduan silikon buat menambah kepadatan energi. Pendekatan lain dengan gunakan 100% anoda silikon murni, yang terbatasi oleh elektroda yang paling tipis dan cost produksi yang tinggi, buat hasilkan kepadatan energi yang bertambah tinggi, seperti pendekatan Amprius. Sementara silikon memberi kepadatan energi yang semakin lebih besar, ada kekurangan penting yang batasi aplikasinya hingga saat ini: Bahan alami pemekaran serta penyusutan volume saat isikan dan kosongkan, membataskan zaman gunakan battery serta kemampuan. Ini menuju pada kasus kemerosotan yang sebaiknya dituntaskan oleh produsen saat sebelum dipungut secara komersil. Lepas dari rintangan itu, sejumlah battery berbasiskan silikon telah dipakai secara komersil, terhitung di bagian otomotif, di mana Tesla pimpin dalam adopsi silikon untuk EV. Kewajiban buat elektrifikasi butuh konsentrasi anyar pada bentuk battery Perubahan arsitektur battery serta kreasi sel tunjukkan janji yang berarti buat buka pembetulan dengan kimia battery yang ada dan yang baru tampak. Kemungkinan yang sangat mencolok dari sudut pandang arus inti ialah sel battery "biskuit timah" Tesla yang dikeluarkan perusahaan pada Hari Battery 2020. Ini masih memakai kimia lithium-ion, tapi perusahaan meniadakan tab di sel yang berperan selaku titik jaringan positif serta negatif di antara anoda serta katoda serta casing battery, serta selaku tukarnya memakai design sirap di sel. Perombakan bentuk ini menolong kurangi cost produksi sekalian menaikkan jarak menempuh serta menyingkirkan banyak rintangan termal yang bisa ditemui sel waktu pengisian cepat dengan listrik DC. Pertukaran dari susunan elektroda 2D tradisionil ke susunan 3D yakni pendekatan yang lain mendapat daya magnet di industri. Susunan 3D mendatangkan energi tinggi dan kapasitas daya tinggi baik di anoda ataupun katoda untuk tiap bahan kimia battery. Walaupun masih pula dalam bagian R&D dan pengecekan, elektroda 3D sudah menggapai kemampuan yang bisa dicapai kedua kalinya bertambah tinggi, waktu pengisian 50% semakin berkurang, serta saat gunakan 150% bertambah lama untuk produk berkapasitas tinggi pada harga beradu di pasar. Oleh lantaran itu, buat menaikkan potensi battery manfaat buka kemampuan penuh penyimpanan energi buat bermacam terapan, penting untuk meningkatkan jalan keluar yang mengedepankan pada perombakan susunan fisik battery. kabartekno Menjadi pemenang perlombaan battery Bukan cuma penambahan kemampuan yang bakal menjadi pemenang perlombaan battery, namun juga memperbaiki produksi serta pengurangan cost. Untuk tangkap market share battery yang menggelembung yang dibayangkan menggapai 9,7 miliar di tahun 2027, sekian banyak negara di penjuru dunia mesti mendapati metode untuk gapai produksi battery memiliki biaya rendah dalam jumlah besar. Mendahulukan pemecahan "drop-in" serta cara produksi inovatif yang bisa dipadukan dengan lajur perakitan dan material yang ada dapat menjadi kuncinya. Ide Tugas Amerika administrasi Biden menyorot utamanya produksi battery dalam negeri untuk arah negara tersebut jadi pimpinan dalam elektrifikasi sembari penuhi sasaran pengurangan karbon yang berambisi. Loyalitas seperti berikut akan permainkan peranan kunci dalam menentukan siapa yang bisa menjaga kelebihan bersaing gawat di ruangan battery serta ambil sisi paling besar dari pasar EV global sebesar $ 162 miliar. Pada akhirannya, tehnologi juara dalam perlombaan ketujuan elektrifikasi keseluruhan menjadi yang miliki pengaruh sangat penting di kemampuan, turunkan cost, dan kompatibilitas dengan infrastruktur manufacturing yang ada. Dengan ambil pendekatan holistik serta lebih konsentrasi di pembaruan design sel sekalian sempurnakan kimia terpenting, kami bisa menggapai cara seterusnya dalam performa battery dan komersilisasi cepat yang paling diperlukan dunia.

Like it? Share it!


Jernigan Rankin

About the Author

Jernigan Rankin
Joined: July 13th, 2021
Articles Posted: 1