Kenapa Mendapat Lebih Banyak Penyandang Disabilitas Meningkatkan Tehnologi Baik Untuk Semua Orang

Posted by Rafferty Gunn on July 30th, 2021

Terkecuali bila Anda buta atau mengenali seorang yang buta, Anda kemungkinan tidak mengerti kalau orang buta gunakan gadget yang serupa sama orang yang punya pandangan. Kenyataannya, banyak penyandang tunanetra memanfaatkan mobile-phone monitor sentuh tiap hari. Rahasianya yaitu kalau hp cerdik punya pembaca monitor, alat yang memungkinkannya penyandang tunanetra memakai kombinasi pergerakan serta ketukan, bersama dengan getaran atau operan balik audio, untuk memakai terapan mereka. Pembaca monitor berperan di pc desktop dan piranti mobile. Anda umumnya bisa mendapatkan pembaca monitor di setel di bawah aksesbilitas. Di iPhone, pembaca monitor ialah VoiceOver. Ini berikan deskripsi verbal terkait apa yang telah ada di monitor, terhitung tombol buat mengeklik serta perlakuan yang lain ada untuk pemakai. Website atau antar-muka pemakai program yang direncanakan secara bagus membuat info di website atau terapan bisa dicapai oleh pembaca monitor, yang membuat bisa dicapai oleh pemakai tunanetra. Tetapi, website atau program yang didesain dengan jelek dapat dibentuk tak kelihatan oleh pembaca monitor. Kami ialah periset yang konsentrasi pada bentuk technologi yang bisa dipakai untuk seluruhnya macam disabilitas. Kami mendapatkan jika makin banyak yang perlu dikerjakan untuk bikin technologi bisa dicapai dan inklusif, seperti mempertingkat alat kreasi maka bisa dicapai oleh pemakai pembaca monitor. Seorang pria periksa Facebook di iPhone memakai pembaca monitor VoiceOver. Hyoung Chang/The Denver Post lewat Getty Images Ini bukanlah cuma persoalan keadilan dan inklusi. Technologi yang bisa dijangkau normalnya lebih bagus untuk semuanya orang. Terapan atau website yang menimbulkan soal untuk pembaca monitor peluang tambah lebih sukar ketimbang terapan atau website yang bisa dicapai oleh siapa untuk dipakai karena bakal butuh bertambah banyak waktu atau usaha. Mempelajari orang itu baik; keikutsertaan mereka lebih bagus Awal mulanya, perancang antar-muka pemakai mendapati jika langkah terhebat buat bikin technologi yang bisa dicapai yakni dengan pelajari bagaimana beberapa orang dengan disabilitas yang lain gunakan monitor sentuh. Sebagai contoh, ilmuwan awal mula memberikan laporan kalau pemakai tunanetra kadang terasa susah untuk mendapatkan lambang kecil serta nomor khusus pada papan tombol di monitor dan habiskan waktu. Buat menyelesaikan ini, ilmuwan aksesbilitas memakai semuanya monitor sentuh sebagai input serta kontrol navigasi, serupa dengan pengendali konsol games. Bukannya mesti sentuh sisi spesifik dari monitor, pemakai bisa mengetok dimanapun selaku tanggapan kepada panduan audio. Wacana ini tak mungkin didapatkan tanpa memasukkan orang buta dalam penilaian dan rancangan monitor sentuh. Praktek terbaik rancangan antar-muka pemakai udah lama sertakan pemakai saat proses bentuk. Mengikutsertakan pemakai dengan disabilitas hasilkan tehnologi yang lebih ringan dijangkau. Tetapi banyak technologi masih belum bisa dijangkau langsung oleh pemakai penyandang disabilitas. Salah satunya trik buat bikin terapan dan website lebih ringan dijangkau dengan mengharap penyandang disabilitas merencanakan tehnologinya. Tapi proses kreasi tersebut tidaklah terlalu bisa dicapai oleh beberapa orang itu. Sejumlah alat di kotak alat perancang antar-muka pemakai sendiri bisa dijangkau. Ini yaitu Catch-22. Technologi yang bisa dicapai butuh alat design yang bisa dicapai Sedikit riset sudah dijalankan terkait bagaimana proses design antar-muka pemakai bisa dijangkau, termaksud untuk orang buta. Kajian teranyar kami menyurvei aksesbilitas feature lunak bentuk dasar, yang memungkinkannya perancang antar-muka pemakai untuk membikin tiruan sementara dari design antar-muka pemakai untuk diunjukkan terhadap client atau buat dites dengan pemakai. Feature lunak ini bertindak penting di dalam lapangan. Misalnya tergolong Balsamiq, Adobe XD dan UXPin. Mock-up antar-muka pemakai dengan kejelian rendah sampai tinggi memungkinkannya pendesain buat bermain dengan tatanan letak sebelumnya memiliki komitmen di rancangan akhir. Kami mendapatkan jika kebanyakan piranti lunak bentuk dasar termashyur tak cocok dengan pembaca monitor. Oleh karenanya, feature lunak prototyping tidak bisa dijangkau oleh perancang tunanetra yang gunakan pembaca monitor. Kami mengetes dua pembaca monitor umum, VoiceOver di MacOS dan Narrator di Windows, dengan feature lunak pembikinan prototype tenar serta diabadikan dimana dan kapan mereka sediakan akses ke pelbagai tombol dan spesifikasi dalam piranti lunak pembikinan prototype. Biarpun kami mendapatkan beberapa kompatibilitas, seperti pembaca monitor yang mengenali tombol dan memberikan jika tombol itu bisa diputuskan, unsur lain kurang terang buat pemakai pembaca monitor. Semisalnya, fitur lunak pembikinan arketipe barangkali tak menyediakan info yang bisa dilanjutkan oleh pembaca monitor terhadap pemakai buat tunjukkan kegunaan tombol tersendiri, seperti mengganti ukuran font text. Atau tidak secara terang memungkinnya pembaca monitor buat focus di tombol untuk pilihnya, yang dibutuhkan supaya pemakai bisa "meng-klik" tombol. Kutipan monitor dari 4 elemen penting alat prototyping: area kerja kanvas, mengatasi susunan kontent, unsur individu yang membuat rancangan, dan standar komponen. VoiceOver diaktifkan dan panel text visualnya mengapung di atas ruangan kerja kanvas, yang memberikan kalau sebuah tombol diputuskan. Pada akhirannya, akses terbatas yang diketemukan dalam studi kami cukup kritis buat mengaitkan jika perancang buta tak dapat gunakan piranti lunak buat bikin tiruannya sendiri. Hari depan yang lebih bagus bisa dijangkau Aksesbilitas merupakan perkara yang sentuh seluruh orang. kabar tekno Menyiapkan akses ke technologi secara hukum dibutuhkan dalam beberapa kejadian. Di periode lalu, organisasi yang tidak berhasil berikan akses yang cukup hadapi dakwaan hukum. Tapi aksesbilitas pun sebagai ciri-ciri dari technologi yang bagus. Banyak tehnologi yang dikira sepele sekarang ini tampak waktu inovator didesain buat pemakai penyandang disabilitas, terhitung pengenalan sifat optik, yang memungkinnya computer membaca text bikin. Membuat aksesbilitas ke proses rancangan begitu penting. Dan saat itu berfungsi buat perancang untuk memahami bagaimana pemakai penyandang disabilitas berhubungan dengan technologi, pandangan terkuat barangkali ada dari penyandang disabilitas tersebut. Tak perduli seberapa banyak yang dicapai pendesain empati dari mempelajari sikap serta pilihan pemakai, itu tidak bisa gantikan kegunaan mempunyai tehnologi yang dibikin oleh beberapa orang yang betul-betul memakainya.

Like it? Share it!


Rafferty Gunn

About the Author

Rafferty Gunn
Joined: July 30th, 2021
Articles Posted: 1