Perbedaan Offline VS Online Editing dan Tahapan Pengerjaannya

Posted by MonsterAR on May 30th, 2023

Membahas editing dalam pembuatan film, tahap ini tak hanya memadukan hasil syuting menjadi cerita, tetapi juga menjadikan tampilannya menarik. Inilah momen menarik di mana offline vs online editing menunjukkan perbedaannya. So, apa sih perbedaan antara keduanya? Mari kita selami bersama-sama!

Offline Editing

Offline vs online editing adalah dua pendekatan yang berbeda dalam pengeditan video. Offline editing dilakukan tanpa koneksi internet, sedangkan online editing melibatkan pengeditan video yang terhubung secara langsung ke server penyimpanan cloud atau platform online.

Dalam offline editing, editor video menggunakan perangkat lunak pengeditan video di PC atau workstation lokal. File video yang akan diedit disimpan secara lokal di perangkat penyimpanan seperti hard drive komputer. Editor dapat melakukan berbagai manipulasi pada video tanpa harus terhubung ke internet, dengan keuntungan akses cepat dan kontrol penuh atas file video yang sedang diedit.

Di sisi lain, online editing melibatkan pengeditan video yang terhubung langsung ke server penyimpanan cloud atau platform online. Editor video dapat mengakses file video dari mana saja dengan koneksi internet, melakukan pengeditan secara kolaboratif, dan menyimpan hasil editan secara langsung ke cloud. Online editing memungkinkan kolaborasi tim yang terlibat dalam proyek video untuk bekerja bersama secara efisien, berbagi perubahan secara real-time, dan mengakses proyek dari berbagai perangkat.

Pilihan antara offline vs online editing tergantung pada kebutuhan dan preferensi masing-masing editor video. Offline editing biasanya digunakan dalam proyek yang kompleks, memerlukan banyak sumber daya, atau tidak memiliki koneksi internet yang stabil. Sementara itu, online editing cocok untuk kolaborasi tim yang terlibat dalam proyek video dan membutuhkan akses yang mudah dari berbagai lokasi.

Pembuatan Proxy

Aspek pertama di dalam offline editing adalah pembuatan proxy. Sebelum masuk ke tahap pemotongan dan perangkaian, raw material atau raw footage atau hasil syuting mentah, harus dikonversi terlebih dahulu menjadi resolusi yang lebih rendah dengan proxy. Hal ini bertujuan supaya proses editing menjadi lebih ringan dan tidak berat di software pengeditan.

Sync atau Sinkronisasi Gambar dan Suara

Setelah tahap proxy selesai dilakukan, selanjutnya yang harus dilakukan oleh seorang offline editor adalah melakukan sync. Tahap ini adalah melakukan sinkronisasi seluruh footage dan audio hasil syuting sesuai dengan timecode yang ada. Oleh sebab itu, di saat proses syuting, clapper fungsinya membantu ketika tahap ini dilakukan, untuk menentukan tentang ketepatan visual dan audio. Dengan tahap ini, offline editor akan memiliki kumpulan keseluruhan full sync footage yang akan membantu di dalam pemilihan dan penyortiran footage hasil syuting yang digunakan.

Cutting dan Story Framing atau Merangkai Cerita

Offline vs online editing tak lepas dari tahapan cutting dan story framing video. Tahapan ini adalah memotong keseluruhan footage yang telah disinkronkan. Di sini, peran offline editor adalah menyusun cerita. Di mana seorang offline editor akan berfokus kepada flow, timing, dan pace potongan-potongan file video tersebut. Offline editor dituntut untuk bisa mengkomunikasikan cerita dan emosi melalui potongan dan juga susunan footage yang ada. Di tahapan ini juga, efek suara dan dummy music sudah harus dimasukan, demi membantu offline editor menemukan feel yang tepat. Setelah selesai semua proses yang diinginkan tadi, kemudian kegiatan offline editing dapat dikatakan selesai dan disebut dengan picture lock. Picture lock ini tidak dapat diubah lagi secara flow, baik potongan gambar serta audio.

Online Editing

Tahap online editing adalah puncak dari proses editing film, di mana hasil offline editing diubah menjadi file video dengan color grading, efek visual, motion graphic, dan audio mixing yang memikat. Ini melibatkan penggabungan kembali file proxy, mengembalikan keaslian dan kualitasnya. Dalam tahapan ini, film disempurnakan dengan penghapusan kekurangan visual, penyempurnaan efek khusus, dan penyelarasan gambar dan suara. Ini menciptakan sebuah karya film yang indah, memukau, dan menghipnotis emosi penonton. Tahap online editing adalah seni yang membutuhkan kecermatan dan keahlian dalam menyempurnakan setiap detail.

Di dalam tahapan editing online, terdapat beberapa proses lain yang harus dilewati, apa sajakah itu?

Color correction dan color grading

Pada tahap ini, semua file asli akan dilakukan proses color correction dan color grading. Biasanya dari hasil offline editing, warna file footage masih akan terlihat raw, dan berbeda-beda shot gambarnya.

Pada tahap ini, peran online editor akan menyamakan setiap warna shot yang digunakan, supaya tidak berkesan belang pada saat ditonton. Namun sebelum itu, online editor haruslah menentukan mood warna yang diinginkan di awal oleh director atau sutradara pada visualisasi hasil akhir.

Setelah mencari dan menentukan warna yang tepat, online editor akan meratakan setiap warna shot dengan warna yang telah dihasilkan. Karena proses color grading sangat penting dalam tahap ini, maka mood video harus ditentukan terlebih dahulu sebelum memulai online editing.

Visual Effects & CGI

Offline vs online editing adalah dua tahap dalam produksi video yang berbeda namun sangat penting. Offline editing adalah proses awal di mana editor bekerja dengan rekaman asli secara langsung, tanpa terhubung ke internet atau perangkat penyimpanan jarak jauh. Di tahap ini, editor melakukan pemotongan, penyusunan urutan, dan pemilihan materi terbaik untuk menciptakan struktur dasar dari video.

Setelah tahap offline editing selesai, proses berlanjut ke online editing. Dalam online editing, editor dapat mengakses sumber daya online dan perangkat lunak khusus untuk mengubah dan meningkatkan kualitas video. Salah satu hal penting yang dapat dilakukan dalam tahap ini adalah penambahan efek visual dan CGI (Computer-Generated Imagery) jika diperlukan.

Efek visual dalam online editing mencakup berbagai elemen seperti cahaya, asap, dan objek tambahan dalam latar belakang untuk memperindah atau memperbaiki gambar. Sebagai contoh sederhana, editor dapat menambahkan awan mendung di langit atau menghapus objek yang tidak diinginkan dari rekaman asli. Selain itu, online editing juga memungkinkan penambahan gerakan (motion) untuk kebutuhan tipografi dan penggunaan subtitle pada video.

Dalam keseluruhan proses produksi video, offline editing dan online editing memiliki peran yang saling melengkapi. Offline editing membantu dalam merancang struktur dasar dan narasi video, sedangkan online editing memberikan kesempatan untuk menambahkan efek visual dan elemen kreatif lainnya guna meningkatkan kualitas dan daya tarik visual dari video tersebut.

Sound Designing dan Music Composing

Selain penyelesaian untuk hal visual, dalam proses pengeditan online, juga terdapat penyelesaian untuk aspek musik dan audio. Menggantikan musik dummy dengan musik orisinal yang dikomposisikan khusus merupakan salah satu hal yang sangat krusial untuk dilakukan.

Pada tahap ini, seorang desainer suara akan bekerja untuk menyusun suara, menambahkan efek suara, dan merancang karakter suara agar memberikan kehidupan lebih pada gambar. Sementara itu, seorang komposer musik akan mulai menciptakan musik, merekam dengan para musisi, dan mengatur agar cerita semakin kuat.

Setelah musik dan seluruh elemen audio yang diinginkan telah terpenuhi, maka elemen-elemen audio dan musik akan dicampur (mixing) agar kualitas suara tetap terjaga dan lapisan-lapisan suara menjadi harmonis. Elemen ini penting dilakukan pada aspek offline vs online editing.

Mastering

Proses akhir daripada proses offline vs online editing adalah tahap mastering di mana dilakukan perpaduan sempurna antara gambar dan suara hasil karya ahli colorist, music composer, visual effect artist, dan sound designer. Setelah melalui proses ini, muncul master atau file utama yang menjadi landasan sebelum diunggah ke dalam format DCP (digital cinema package), yang nantinya akan diputar di berbagai layar bioskop.

Kesimpulan

perbedaan antara offline vs online editing memiliki dampak yang signifikan dalam produksi konten dan pengeditan media. Editing offline mengacu pada pengeditan yang dilakukan di luar lingkungan online, di mana editor bekerja pada materi mentah secara lokal di komputer mereka. Hal ini memungkinkan editor untuk bekerja dengan cepat dan efisien tanpa bergantung pada koneksi internet yang stabil. Di sisi lain, editing online melibatkan kolaborasi dan pengeditan secara langsung melalui internet, di mana file media dan proyek editing disimpan dan diakses dalam platform online atau cloud. Editing online memungkinkan kolaborasi tim yang lebih efektif, memudahkan berbagi dan mengakses materi, serta mengedit secara bersamaan. Perbedaan utama antara kedua metode ini terletak pada aksesibilitas, ketergantungan terhadap koneksi internet, dan tingkat kolaborasi yang dimungkinkan. Pemahaman tentang perbedaan ini penting bagi para profesional kreatif dan pengedit media agar dapat memilih pendekatan yang paling sesuai dengan kebutuhan proyek Anda. Semoga bermanfaat!

Like it? Share it!


MonsterAR

About the Author

MonsterAR
Joined: June 10th, 2021
Articles Posted: 270

More by this author