Prinsip Pola Parenting untuk Membentuk Karakter Positif pada AnakPosted by pasakbumi on January 30th, 2021 Memperbesar dan mendidik anak bukan kasus gampang. Kesalahan orangtua dalam mengaplikasikan skema asuh bisa mempengaruhi sikap anak di masa datang. Karena itu, penting untuk orangtua untuk pelajari konsep parenting yang betul supaya bisa membuat watak positif pada anak. Anak seperti kertas putih kosong yang dapat dihias dengan coretan atau tulisan. Tulisan itu dapat membuat kertas jadi cantik atau kebalikannya. Nah, semuanya bergantung pada skema asuh yang orangtua aplikasikan ke anak. Pola Asuh yang Perlu Diterapkan Orang TuaPola asuh yang bagus bisa menolong tumbuhkan rasa kepedulian, kejujuran, kemandirian, dan keceriaan dalam diri anak. Langkah pengasuhan yang bagus dapat memberikan dukungan kepandaian anak dan membuat perlindungan anak dari rasa kuatir, stres, pertemanan bebas, dan penyimpangan alkohol dan narkoba. Skema asuh yang bagus dapat kurangi resiko anak alami masalah sikap. Konsep skema asuh yang bagus ialah memperbesar dan mendidik anak dengan penuh kasih sayang, sekalian memberikan dukungan, menuntun, dan jadi rekan yang membahagiakan. Di bawah ini ialah 5 prinsip pola asuh atau parentinglogy yang dapat Anda terapkan: 1. Menjadi Panutan yang BaikAnak condong akan mengikuti apa yang orang tuanya kerjakan. Karena itu, jadi anutan yang bagus untuk anak adalah langkah mendidik anak yang perlu dikerjakan oleh beberapa orangtua. Saat Anda ingin memberikan watak positif pada anak, berilah contoh pada mereka. Misalkan dengan selalu berbicara jujur, berperangai baik dan sopan pada seseorang, dan menolong seseorang tanpa berharap imbalan. Disamping itu, perlihatkan ke anak bagaimanakah cara hidup sehat. Misalkan konsumsi sayur dan buah-buahan tiap hari, menggosok gigi sesudah makan dan mendekati tidur, dan buang sampah pada tempatnya. 2. Jangan Memanjakan AnakSebagai orangtua, Anda kemungkinan tidak sadar jika sejauh ini Anda selalu mengikuti tekad sang buah kesayangan. Nah, ini waktunya untuk hentikan rutinitas itu sekalian memberikan evaluasi pada anak supaya dia tidak begitu manja. Sebagai contoh, tidak boleh patuhi tekad anak saat ia menangis atau tantrum sebab ingin melihat tv saat waktunya tidur malam, meminta dibelikan suatu hal yang tidak dia perlukan, atau saat dia merengek untuk bermain handphone. Mendisiplinkan anak adalah satu bentuk kasih sayang anak yang perlu dikerjakan orangtua dalam membuat watak yang bagus pada anak. Meskipun begitu, tidak boleh juga membentaknya atau bahkan juga memukulnya saat dia melakukan perbuatan kekeliruan. Coba memberinya teguran secara halus tetapi tegas saat dia melakukan perbuatan salah dan beri pengetahuan padanya. Janganlah lupa beri sanjungan saat dia lakukan hal yang bagus. Ini akan memotivasinya menjadi anak yang bagus. 3. Luangkan Waktu untuk Anak Setiap HariBeberapa anak yang tidak memperoleh perhatian dari orang tuanya, dapat bertindak tidak bagus atau berkepribadian jelek. Umumnya, mereka bertindak itu untuk memperoleh perhatian dari orangtua. Jadi, sesibuk apa saja Anda, selalu sempatkan diri untuk tersangkut dalam hidupnya. Khususnya untuk beberapa ayah, ini penting untuk merajut jalinan ayah dan anak yang bagus. Tetapi harus diingat, mengikutsertakan diri di kehidupan anak bukan bermakna Anda harus terus-terusan ada di sebelahnya. Sempatkan diri untuk merajut jalinan dan aktivitas berkualitas, seperti makan pagi bersama, membawanya ke sekolah, tiba ke tiap acara yang dilaksanakan anak, atau hanya terlibat perbincangan saat sebelum tidur berkenaan aktivitas yang dilakukan sepanjang hari. 4. Tumbuhkan Sifat KemandirianMelatih anak supaya berdikari bisa dimasukkan lewat cara memberi anak keyakinan, peluang, dan animo. Misalkan, dengan mengajar anak untuk merapihkan mainan dan tempat tidurnya sendiri atau sebatas melatih anak untuk mempersiapkan bekal sekolahnya sendiri. Saat anak masuk periode remaja, orangtua bisa juga memberikan dukungan dan menolong anak untuk menuntaskan permasalahan pribadinya, yakni dengan berunding dan memusatkan pikiran anak untuk ambil sikap terbaik. Ketahuilah jika belajar berdikari tidak gampang untuk anak. Jadi, perlihatkan animo dan kasih sayang Anda pada tiap usaha dan kesuksesannya. Misalkan, dengan berterima kasih atau memuji saat dia menuntaskan pekerjaannya secara baik. Anda bisa juga menyisipkan selembar kertas di bekal makanannya yang tertulis "Mama sayang dan senang kepadamu". Dengan demikian, anak akan berasa dianya bernilai. Tetapi ingat, saat mereka tidak berhasil atau melakukan perbuatan salah, tidak boleh menghinanya, apa lagi memperbandingkan dianya dengan beberapa anak lain. 5. Tentukan Peraturan di Rumah dengan Menyertai AlasannyaMengaplikasikan ketentuan dapat menolong anak Anda untuk belajar menahan diri dan membandingkan sikap baik dan jelek. Saat membuat ketentuan, terangkan argumen kenapa ketentuan itu dibikin. Misalkan, memakai listrik sekedarnya untuk mengirit ongkos, tidak terlalu berlebih dalam memakai handphone atau smartphone sebab tidak bagus untuk kesehatan, atau mungkin tidak melihat TV saat sebelum pekerjaan rumah usai. Yakinkan Anda selalu stabil dalam mengaplikasikan ketentuan yang Anda bikin. Bila Anda tidak stabil, anak akan berasa bingung dan kemungkinan menyepelekan ketentuan. Mendisiplinkan anak memang penting, tetapi tidak secara begitu keras, seperti melemparkan kalimat kasar atau bahkan juga memukulnya. Anak yang terlatih dipukul orang tuanya condong lebih senang berkelahi dan lakukan kekerasan untuk menuntaskan permasalahan dengan beberapa temannya. Konsisten menerapkan dasar pola asuh di atas memang tidak segampang yang dipikirkan, ingat tiap orangtua mempunyai kebatasan, baik masalah waktu atau tenaga. Akan lebih bagus bila Anda konsentrasi pada hal yang paling penting diingat lebih dulu. Yang juga sangat penting, orangtua atau pengasuh anak separuh waktu (babysitter) harus memahami jika lingkungan dan umur dapat mempengaruhi sikap anak. Jadi, aplikasikan skema asuh seperti umur dan perubahan buah kesayangan Anda. Like it? Share it!More by this author |