188max Quantum Leap Buat TNI

Posted by greisya ananda on February 10th, 2021

Ide C4ISR mulai diketahui saat AS mulai memakainya dalam Operasi "Desert Storm" pada Perang Teluk I tahun 1991. Operasi ini selanjutnya dapat dibuktikan sukses mengaplikasikan 188max adalah slot online terpercaya dan terbaik di indonesiainteroperabilitas antar matra, dan antar alutsista beberapa negara yang terhimpun dalam pasukan multinasional, khususnya alutsista yang dipunyai AS serta negara Eropa anggota NATO, yang masuk untuk melepaskan Kuwait dari pendudukan Irak.
 
Pada operasi itu, komunikasi di antara Situs Slot Online  Markas-War Room- dengan komandan di atas lapangan serta beberapa pengawak alutsista telah memakai skema komunikasi jaringan data. Ini dapat dibuktikan dapat bertambah efisien memimalisir kekeliruan perintah oleh operator lapangan, serta tindakan penyadapan komunikasi oleh musuh, dibandingkan saat masih memakai skema komunikasi suara (voice) yang rawan disadap serta diintersep oleh musuh.
 
Di saat itu, AS serta beberapa negara Eropa  sekutunya dari NATO, telah memakai jaringan data yang serupa, yang selanjutnya bertambah diketahui dengan jaringan data "Link 11".
 
Bersamaan perubahan teknologi, AS serta NATO telah tinggalkan jaringan data link 11. Sekarang ini mereka menggunakan Link16, jaringan data yang bertambah hebat.
 
Kesuksesan pemakaiaan ide C4ISR di Perang Teluk I, selanjutnya memberikan inspirasi beberapa negara di penjuru dunia untuk mengadopsi ide ini di Angkatan Perangnya. Sekutu AS seperti Bola Online Terpercaya  NATO, Australia, Jepang, Korea Selatan dan sebagainya cendrung menggunakan link16 bikinan AS, sedang negara besar seperti China serta Rusia menggunakan jaringan data bikinan sendiri.Tentara Nasional Indonesia
 
Buat beberapa perwira di barisan TNI, ide C4ISR sendiri  bukan hal yang asing. Mereka mengetahui serta pahami apakah itu ide C4ISR, sebab materi edukasi di Bola Online Terpercaya SESKO tiap matra (Sekolah Staf serta Komando) sendiri, telah berisi pengetahuan mengenai ide C4ISR. Tetapi, s/d sekarang ini TNI belum bisa mengimplementasikan ide C4ISR di semua matra.
 
 
 
 
Di bulan Agustus, Kementerian Pertahanan RI, sah merajut kontrak dengan vendor militer Scytalys. Perusahaan Militer asal Yunani ini, dikasih kontrak untuk Situs Slot Online Terpercaya  membuat skema terpadu pertahanan darat, laut, serta udara Tentara Nasional Indonesia (TNI), semasa tiga tahun kedepan.
 
Bicara skema pertahanan terpadu antar matra, bisa disebut Slot Online Terpercaya  tentu berkaitan dengan pembangunan infrastruktur C4ISR (Command, Control, Communications, Computers, Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance). C4ISR sendiri ialah satu skema terpadu yang manfaatkan tehnologi info serta perlengkapan penginderaan mencakup radar serta satelit, untuk memantau teritori darat, laut, atau udara Indonesia.
 
Asal Muasal C4ISR.
 
evolusi ide C4ISR (sumber : diproses pribadi)
 
Ide C4ISR mulai diketahui saat AS mulai memakainya dalam Operasi "Desert Storm" pada Perang Teluk I tahun 1991. Operasi ini selanjutnya dapat dibuktikan sukses mengaplikasikan interoperabilitas antar matra, dan antar alutsista beberapa negara yang terhimpun dalam pasukan multinasional, khususnya alutsista yang dipunyai AS serta negara Eropa anggota NATO, yang masuk untuk melepaskan Kuwait dari pendudukan Irak.
 
Pada operasi itu, komunikasi di antara Markas-War Room- dengan komandan di atas lapangan serta beberapa pengawak alutsista telah memakai skema komunikasi jaringan data. Ini dapat dibuktikan dapat bertambah efisien memimalisir kekeliruan perintah oleh operator lapangan, serta tindakan penyadapan komunikasi oleh musuh, dibandingkan saat masih memakai skema komunikasi suara (voice) yang rawan disadap serta diintersep oleh musuh.
 
Di saat itu, AS serta beberapa negara Eropa sekutunya dari NATO, telah memakai jaringan data yang serupa, yang selanjutnya bertambah diketahui dengan jaringan data "Link 11". Bersamaan perubahan teknologi, AS serta NATO telah tinggalkan jaringan data link 11. Sekarang ini mereka menggunakan Link16, jaringan data yang bertambah hebat.
 
Kesuksesan pemakaiaan ide C4ISR di Perang Teluk I, selanjutnya memberikan inspirasi beberapa negara di penjuru dunia untuk mengadopsi ide ini di Angkatan Perangnya. Sekutu AS seperti NATO, Australia, Jepang, Korea Selatan dan sebagainya cendrung menggunakan link16 bikinan AS, sedang negara besar seperti China serta Rusia menggunakan jaringan data bikinan sendiri.Tentara Nasional Indonesia
 
Buat beberapa perwira di barisan TNI, ide C4ISR sendiri bukan hal yang asing. Mereka mengetahui serta pahami apakah itu ide C4ISR, sebab materi edukasi di di SESKO tiap matra (Sekolah Staf serta Komando) sendiri, telah berisi pengetahuan mengenai ide C4ISR. Tetapi, s/d sekarang ini TNI belum bisa mengimplementasikan ide C4ISR di semua matra.
 
Implikasi ide ini di TNI memanglah bukan hal mudah, ada banyak masalah serta rintangan yang ditemui, sebutlah saja diantaranya :
 
Interoperabilitas antar matra (sumber : telegrid.com) 1. Basis Alutsista TNI belum seragam.Seperti diketahui, untuk hindari embargo negara produsen alutsista, TNI pilih taktik pembelian alutsista kombinasi dari blok barat serta blok Timur. Taktik ini bertambah meminimalkan risiko jika berlangsung embargo suku cadang alutsista.Tapi keragaman basis alutsista membuat sama-sama alutsista TNI, tidak bisa melakukan komunikasi dengan jaringan data, sebab produsen alutsista memiliki jaringan data yang lain. Untuk contoh Pesawat tempur Sukhoi SU 30 TNI AU tidak dapat melakukan komunikasi data dengan Jet tempur F16 TNI AU, sebab ke-2 produsen pesawat ini, Rusia serta AS, mempunyai jaringan data yang lain.2. Kekurangan Perebutan TehnologiSampai dengan sekarang ini, belumlah ada putra/putri Indonesia yang dapat membuat Jaringan Data sendiri. Negara tetangga seperti Thailand, bertambah pilih minta pertolongan dari perusahaan militer Swedia, SAAB, untuk membuat jaringan Data taktis Thailand, LINK T.3. Tiadanya Satelit MiliterPenerapan ide C4ISR, mutlak membutuhkan kehadiran Satelit militer untuk penyambung komunikasi antar basis. Memang, tiadanya satelit militer bisa dikomplementer dengan kehadiran infrastruktur BTS (Base Transceiver Station) punya provider mobile. Tapi pemakaian jaringan data terbatas di wilayah yang ada dalam capaian BTS.Konklusi
 


 

Like it? Share it!


greisya ananda

About the Author

greisya ananda
Joined: February 10th, 2021
Articles Posted: 4

More by this author