ITS Kembangkan Limbah Olahan Ikan Jadi Pupuk Organik Cair

Posted by Sander Vinther on May 8th, 2021

SariAgri - Melimpahnya potensi sektor perikanan di Desa Pliwetan Kecamatan Palang Kabupaten Tuban Jawa Timur yang belum dikelola secara maksimal mendorong tim pengabdian masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dalam berkontribusi. Terutama dalam pemanfaatan limbah olahan ikan sebagai pupuk organik cair. Program kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) ini dilakukan melalui Pusat Studi Pengembangan Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) ITS. Ketua tim Abmas, Endah Mutiara Marhaeni Putri menyampaikan, pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan pelatihan dan penelitian pengolahan nugget ikan. Serta konversi limbah olahan ikan menjadi pupuk organik cair. “Hal ini dilatarbelakangi oleh permasalahan dan potensi yang ada di Desa Pliwetan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban,” kata Endah, kepada SariAgri, Senin (5/4). Kementerian Kelautan Dan Perikanan Desa Pliwetan merupakan salah satu wilayah dengan sumber daya alam yang melimpah di sektor perikanan, sehingga sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai nelayan. Hasil olahan ikan pindang yang biasanya dibuang dan dibiarkan menumpuk ini dapat berdampak negatif bagi lingkungan. ”Karena masih belum ada proses pemanfaatan limbah secara lebih lanjut,” ucap dia. Padahal, lanjut Endah, limbah hasil olahan ikan mengandung banyak sekali zat yang bermanfaat seperti protein, minyak lemak dan kadar garam. Sehingga, perlu adanya edukasi mengenai potensi dari pemanfaatan limbah ikan tersebut. Maka dari itu, tim ITS menjawab permasalahan tersebut melalui program abmas ini diawali dengan pembuatan produk berupa nugget ikan dan pupuk cair organik dari limbah olahan ikan. Selanjutnya, produk yang dihasilkan diuji laboratorium untuk mengetahui zat-zat yang terkandung dalam produk. Untuk produk nugget ikan dengan variasi ikan tenggiri dan ikan tongkol sudah memenuhi persyaratan mutu SNI 7758:2013 tanpa uji vibrio, filth, dan sensori. Sedangkan pada produk pupuk cair sudah memenuhi persyaratan standar kualitas kompos SNI 19-7030 2004. Endah menjelaskan sasaran utama masyarakat pada Abmas kali ini yaitu ibu rumah tangga, karena diharapkan agar dapat memproduksi nugget ikan. “Serta melibatkan para pemuda untuk turut serta membantu dalam pengolahan limbah olahan ikan menjadi pupuk cair,” ujar dia. Selain itu, tambah Endah, masyarakat juga diberikan pelatihan tentang cara memasarkan produk yang dihasilkan. Setelah dilakukan pelatihan, program dilanjutkan dengan pemasangan alat atau produk berupa reaktor pengolahan limbah. “Antusias tinggi masyarakat dapat dilihat pada saat kegiatan pelatihan dan pemasangan alat bersama-sama,” kata dia. Endah menuturkan, dengan adanya program abmas ini, masyarakat Desa Pliwetan diharapkan dapat mengolah hasil laut dengan nilai ekonomi tinggi. Serta masyarakat mampu untuk memasarkan produk yang dihasilkan. “Hal ini guna meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat nelayan setempat,” pungkasnya.

Like it? Share it!


Sander Vinther

About the Author

Sander Vinther
Joined: May 7th, 2021
Articles Posted: 1