Kronokultur Pertanian dengan Memanfaatkan Ritme Sirkadian Tanaman_

Posted by Riber Oliver on June 19th, 2021

SariAgri - Para ilmuwan di University of Cambridge memperkenalkan "kronokultur" sebagai cara untuk membuat sistem pertanian global lebih berkelanjutan dengan memanfaatkan kekuatan ritme sirkadian tanaman itu sendiri. Ritme Sirkadian adalah jam internal yang mengatur proses penting dalam tubuh (tanaman), seperti kapan waktu manusia bangun dan tidur. Sedangkan jam internal tanaman membantu menentukan kebutuhan airnya, proses fotosintesisnya, waktu berbunga dan hasil panennya.  “Kita hidup di planet yang berputar dan itu memiliki dampak besar pada biologi kita dan pada biologi tanaman,” kata Dr. Alex Webb, Ilmuwan di Universitas Cambridge seperti dikutip sustainability-times.com. “Kami telah menemukan bahwa tanaman tumbuh jauh lebih baik ketika jam internal mereka disesuaikan dengan lingkungan tempat mereka tumbuh,” tambah Webb, yang juga penulis senior penelitian kronokultur yang diterbitkan di jurnal Science. Selain itu, mekanisme genetik yang mendorong produksi juga konsisten di seluruh spesies. Di mana ilmu pengetahuan sudah berkembang tentang gen yang mengatur ritme sirkadian tanaman dan bagaimana gen dapat dimodifikasi, tetapi teknik lain bisa dilakukan agar hasil panen dapat ditingkatkan melalui penyelarasan dengan waktu dan musim. Baca Juga: Aneh Tapi Nyata, Pohon Mangga dan Nangka Ini Tumbuh Subur di Dalam Rumah Dulu Dicibir, Guru Honorer Ini Sukses Bisnis Baju Kucing Beromzet Jutaan Misalnya, menggunakan drone dengan sensor untuk memantau pertumbuhan tanaman dan mengumpulkan data, sehingga memberikan keuntungan bagi petani dalam mengetahui waktu terbaik untuk menerapkan perawatan dengan lebih presisi. Menggunakan pestisida pada waktu tertentu dalam sehari atau menyiram pada malam hari pada titik optimal dalam siklus sirkadian tanaman, dapat lebih bermanfaat bagi tanaman sekaligus mengurangi limbah dan limpasan. “Petani dapat menggunakan lebih sedikit sumber daya ini. Ini adalah kemenangan sederhana yang dapat menghemat uang dan berkontribusi pada keberlanjutan,” kata Webb. Saat menanam di dalam ruangan, misalnya dengan teknik pertanian vertikal, maka ada penghematan energi yang signifikan jika tingkat cahaya dan pemanasan diatur lebih baik dengan kebutuhan genetik tanaman. Bahkan ada jendela bagi praktik kronokultur untuk membantu mengurangi sisa makanan setelah tanaman dipanen, karena kerusakan akibat hama akan berkurang jika ritme internal tanaman dipertahankan meskipun tanaman itu tidak lagi tumbuh. “Respon tanaman terhadap hama bisa dioptimalkan. Tanaman paling tahan terhadap hama pada saat hama aktif,” jelas Webb. Menurutnya, hanya dengan lampu sederhana yang menyala dan mati untuk meniru siklus siang/malam akan menggunakan jam internal tanaman untuk membantu meningkatkan penyimpanan dan mengurangi limbah. Media Pertanian Indonesia Menurut Webb diperlukan penelitian lebih lanjut tentang bagaimana praktik kronokultur akan membuat pertanian lebih ramah iklim, dan bagaimana meningkatkan hasil dan mengurangi input untuk tanaman tertentu di berbagai belahan dunia. Video Terkait 

Like it? Share it!


Riber Oliver

About the Author

Riber Oliver
Joined: June 19th, 2021
Articles Posted: 1