Peneliti ITB Temukan Teknologi Pemrosesan Batu bara Ramah Lingkungan_

Posted by Stack Bush on June 22nd, 2021

SariAgri - Guru Besar Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung, Prof. Dwi Wahyu Sasongko mengembangkan teknologi pemrosesan batubara ramah lingkungan. Wahyu mengatakan batu bara adalah endapan senyawa organik karbon yang terbentuk secara alamiah dari sisa tumbuh-tumbuhan. Pembentukan batu bara pertama terjadi sekitar 360-290 juta tahun lalu. Wahyu menjelaskan, saat ini penggunaan batu bara menimbulkan pro dan kontra di kalangan pelaku industri dan aktivis lingkungan. Menurut Wahyu, penggunaan batu bara memang membawa keuntungan beserta kerugian.  Jika dilihat dari segi keuntungan, batu bara dapat memasok listrik secara konstan, biaya kapital rendah, dan harganya yang relatif murah. Energi Listrik Sedangkan untuk kerugiannya bisa menyebabkan emisi gas rumah kaca dan kerusakan ekosistem di sekitar tambang. “Pada dasarnya pemanfaatan batu bara dilakukan melalui beberapa proses, yakni gasifikasi, karbonisasi/pirolisis, likuifaksi, dan pembakaran,” ujar Wahyu. Energi Listrik   Baca Juga: Fokus EBT, Menko Luhut Ingin 'Pensiunkan' Pembangkit Batu Bara Pemkot Bandung Jajaki Pengolahan Sampah Jadi Batubara Dalam proses pembakaran batu bara, alat yang paling sederhana digunakan terdapat pada alat rumahan yakni tungku. Sementara untuk industri PLTU menggunakan tungku batu bara komersial kapasitas besar, yakni dengan metode Pulverized Combustion (PC) dan Fluidized Bed Combustion (FBC). “Untuk menilai tingkat efisiensi kedua metode tersebut, kita perlu menimbang aspek utama pengembangan teknologi pemanfaatan batubara ramah lingkungan. Salah satunya adalah pengurangan emisi CO2, SOx, NOx, dan partikulat. Salah satu alasan metode FBC lebih efisien karena menghasilkan lebih sedikit NOx daripada metode PC,” ujarnya. Selain aspek tersebut, kata dia, ada beberapa aspek lain dalam pengembangan teknologi pemanfaatan batubara ramah lingkungan yaitu peningkatan kinerja teknologi konvensional dan pengembangan teknologi pemanfaatan yang baru.  Oleh karena itu, ITB sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia juga melakukan beberapa penelitian. Beberapa di antaranya sudah, sedang, dan akan dilaksanakan. Misalnya pembuatan batubara hibrida, penyisihan SOx dari gas bakar, dan pemanfaatan CO2 dari gas bakar untuk pembuatan asam format, metanol, dan sebagainya. Video terkait:

Like it? Share it!


Stack Bush

About the Author

Stack Bush
Joined: June 22nd, 2021
Articles Posted: 2

More by this author