Mengenal Penyakit Bercak Putih Pada Udang dan Cara Pengendaliannya_

Posted by Gates Greene on July 15th, 2021

SariAgri - Para petambak udang mungkin kerap mengalami berbagai permasalahan dalam budidayanya, seperti masalah penyakit yang sering mengidap komoditasnya tersebut, dan tentunya memberi dampak negatif baik dari segi pendapatan maupun bagi tambaknya itu sendiri. Beberapa virus penyebab penyakit pada udang diantaranya adalah White Spot Syndrome Virus (WSSV), Infectious Myonecrosis Virus (IMNV), Infectious Hepatopancreatic and Haematopoietic Necrosis Virus (IHHNV), Taura Syndrome Virus (TSV), Covert Mortality Nodavirus (CMNV), dan Yellow Head Virus (YHV). Media Perikanan Indonesia Kali ini SariAgri, akan membahas terkait WSSV, virus tersebut umumnya dikenal dengan sebutan white spot disease atau penyakit bercak putih. Penyakit tersebut dapat menyerang udang pada saat masih berbentuk telur maupun udang dewasa. Dilansir dari akun Instagram Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebutkan bahwa penyakit bercak putih dapat mengakibatkan kematian total pada budi daya udang mencapai 70-100 persen populasi udang di tambak. Pada infeksi taraf akut kematian terjadi dalam 2-10 hari setelah muncul tanda-tanda klinis, dan kematian massal dapat terjadi pada hari ke 3-10 yang mencapai 80-100 persen. Ada beberapa gejala klinis pada udang yang terserang bercak putih antara lain, apabila terjadi infeksi akut akan menurunkan konsumsi pakan secara drastis yang mengakibatkan udang menjadi lemah dan berenang ke permukaan dengan tidak terarah atau mengarah ke pematang tambak. Selain itu, tampak bercak putih di karapas dan rostrum, ini terjadi tidak selalu tampak pada fase akut saja melainkan akan muncul pada fase sub akut dan kronis. Udang yang sekarang umumnya berwarna merah kecokelatan atau merah muda, populasi udang dengan gejala tersebut umumnya akan mengalami laju kematian yang tinggi hingga 100 persen dalam tempo 3 hingga 10 hari. Adapun beberapa langkah yang perlu dilakukan ketika menemukan penyakit bercak putih pada udang antara lain, menjaga biosekuriti tambak, kemudian tambak harus kedap dan tidak ada kebocoran. Tidak mengambil air langsung dari saluran umum untuk menghindari pencernaan virus. Sterilisasi air dengan bahan antara lain kalsium hipoklorit dengan dosis 30 ppm, selanjutnya gunakan benih yang terbebas dari WSSV, menjaga kualitas lingkungan agar tetap optimal khususnya kadar oksigen, serta pengelolaan dan manajemen pakan secara baik. Video terkait:

Like it? Share it!


Gates Greene

About the Author

Gates Greene
Joined: July 15th, 2021
Articles Posted: 1