Bahaya Kista Ovarium Pecah yang Harus Diketahui

Posted by lingshenyao on April 18th, 2022

\"kista

Tidak sedikit wanita yang mengalami masalah kesehatan kista ovarium. Dalam sebagian besar kasus, penyakit ini tidak menunjukan adanya tanda-tanda atau gejala apa pun. Bahkan, kista ovarium bisa sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan penanganan medis serius dalam beberapa bulan. Namun, berbeda jika kista ovarium pecah. Pasalnya kista ovarium pecah dapat menimbulkan sejumlah gejala yang bahkan dapat membahayakan pengidapnya. Lantas, mengapa kista ovarium tang pecah sangat berbahaya? Simak dalam ulasan berikut.

Mengenal Kista Ovarium

Kista ovarium adalah kantung atau benjolan berisi cairan yang tumbuh pada bagian indung telur (ovarium). Kista biasanya muncul ketika wanita berada di masa subur atau selama masa menstruasi.

Pada dasarnya, setiap wanita memiliki dua buah ovarium yang berada pada bagian kanan dan kiri rahim. Ovarium sendiri berukuran sebesar biji kenari dan merupakan bagian dari sistem reproduksi wanita. Fungsi dari ovarium adalah untuk menghasilkan sel telur setiap bulan, mulai dari masa pubertas hingga menopause, serta memperoduksi hormone estrogen dan progesterone. Meski demikian, fungsi ovarium juga dapat terganggu dan kista merupakan salah satu gangguan yang sring terjadi.

Penyebab Kista Ovarium

Kista ovarium dapat terbentuk karena berbagai faktor, di antaranya tekait dengan siklus menstruasi maupun akibat adanya pertumbuhan sel yang tidak normal. Meski terbentu akibat adanya pertumbuhan sel abnormal, dalam kebanyakan kasus kista ovarium bersifat jinak (non-kanker). Namun, kista ovarium juga berpotensi berkembang menjadi ganas.

Faktor Risiko Kista Ovarium

Ada beberapa hal yang membuat risiko seorang wanita mengalami kista ovarium meningkat, di antaranya adalah :

  • Masalah hormonal, di mana kista ovarium lebih sering terjadi pada masa subur dan masalah hormonal dapat disebabkan oleh kondisi ini.
  • Kehamilan, dalam beberapa kasus, kista yang terbentuk ketika wanita berovulasi akan tetap berada di ovarium selama kehamilan.
  • Memiliki riwayat kista ovarium, di mana seseorang yang pernah mengalami kista ovarium sebelumnya cenderung akan mengalaminya lagi.
  • Endometriosis, yaitu kondisi di mana sel-sel endometrium uterus tumbuh di luar rahim. Dalam hal ini, beberapa jaringan dapat menempel pada ovarium dan bertumbuh menjadi kista.
  • Mengalami infeksi panggul yang parah. Infeksi dapat menyebar ke ovarium dan menyebabkan kista.

Gejala Kista Ovarium

Kista ovarium yang berukuran kecil umumnya tidak menimbulkan gejala dan akan hilang sendiri tanpa pengobatan. Kista sendiri baru menimbulkan masalah ketika tidak kunjung menghilang dan semakin membesar.

Pertumbuhan kista ovarium yang semakin membesar dapat membuat penderita merasakan gejala berupa nyeri panggul atau perut kembung. Kondisi yang lebih serius dapat terjadi ketika kista ovarium pecah atau ovarium terpelintir, sehingga memerlukan penanganan secepatnya. Pada kondisi tertentu, kista ovarium juga dapat memengaruhi kesuburan wanita.

Bahaya Kista Ovarium Pecah

Kista ovarium pecah umumnya dapat mengakibatka terjadinya perdarahan, sehingga memerlukan penanganan medis dengan segera. Sebab, jika dibiarkan begitu saja penderita akan kehilangan banyak darah sehingga aliran darah yang menuju ke organ lain di tubuh berkurang. Meski jarang terjadi, kasus ini dapat mengancam nyawa.

Perlu diketahui kista akan lebih cenderung pecah ketika penderitanya sering melakukan aktivitas berat atau aktif dalam aktivitas seksual. Kista ovarium pecah juga dapat membuat nyeri yang hebar, pendarahan, dan infeksi dinding perut.

Penanganan Kista Ovarium

Dalam penanganan kista ovarium ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, di antaranya usia pasien, jenis, serta ukuran kista. Jika kista yang tumbuh berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala, maka umumnya cukup dengan pemantauan rutin saja. Namun jika kista membesar maka dapat dilakukan pengobatan kista berupa tindakan operasi pengangkatan kista.

Pencegahan Kista Ovarium

Sebenarnya tidak ad acara khusus untuk mencegah kista ovarium. Meski begitu, penyakit ini sedikit banyak dapat diminalisir risikonya dengan menjaga kesehatan ovarium dan tubuh secara keseluruhan. Berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan :

1. Terapkan pola makan sehat

Pola makan sehat tentunya sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan kebugaran tubuh, termasuk juga kesehatan ovarium. Ada beberapa aturan yang harus diterapkan untuk menjaga agar makanan yang dikonsumsi selalu sehat, di antaranya adalah :

  • Menghindari semua jenis makanan yang mengandung lemak jenuh.
  • Mengkonsumsi protein yang sehat untuk tubuh, seperti protein yang berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan.
  • Perbanyak konsumsi buah dan sayuran untuk mencegah terjadinya masalah keseimbangan hormon dalam tubuh.
  • Hindari makanan yang mengandung hormon seperti produk kedelai.

2. Hindari rokok dan alkohol

Merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol dapat menyebabkan gangguan pada metabolisme tubuh dan merusak kesehatan organ reproduksi, termasuk ovarium. Oleh sebab itu, sebisa mungkin hindari 2 kebiasaan tersebut.

3. Istirahat cukup

Tubuh memerlukan waktu istirahat yang cukup agar dapat mencapai keseimbangan. Kurang tidur hanya akan memicu terjadinya berbagai macam gangguan kesehatan, salah satunya mengganggu keseimbangan hormon yang diproduksi ovarium.

4. Kelola stress

Stress berlebihan juga tidak baik untuk kondisi tubuh. Hal ini dapat memicu masalah keseimbangan hormone dalam tubuh, tak terkecuali hormone-hormon yang diproduksi oleh ovarium. Oleh karena itu, mengelola stress sangat adalah kebiasaan penting yang perlu diterapkan ketika mengalami stress.

Like it? Share it!


lingshenyao

About the Author

lingshenyao
Joined: May 22nd, 2020
Articles Posted: 34

More by this author