Optimalkan Manajemen Kinerja Dengan Pendekatan Balanced Scorecard

Posted by MyScorecard on April 27th, 2022

Pada artikel blog MY Scorecard sebelumnya telah banyak dibahas mengenai pengertian sistem manajemen strategi dan manajemen kinerja dalam perusahaan. Dimana jika diulas kembali secara singkat, manajemen strategi adalah suatu metode  penetapan tujuan, pengembangan dan perencanaan untuk mencapai tujuan dan visi misi. Sedangkan, manajemen kinerja adalah sebuah upaya komunikasi antara pihak atasan dengan karyawannya dan dilakukan secara terus-menerus.

Pada mulanya, sistem manajemen strategi bercirikan: mengandalkan anggaran tahunan, berjangka panjang dan berfokus pada kinerja keuangan. Penerapan sistem manajemen strategi yang demikian di banyak perusahaan mengalami kegagalan. Sebab-sebabnya antara lain: hanya 25% manajer yang memiliki insentif yang terhubung ke strategi, 60% perusahaan tidak menghubungkan anggarannya ke strategi, 85% dari tim eksekutif menghabiskan waktu kurang dari satu jam untuk membahas strategi tiap bulan, dan hanya 5% pegawai yang memahami strategi.

Namun sistem manajemen strategi tetap diperlukan karena perusahaan dituntut untuk berkembang secara terencana dan terukur, sehingga memerlukan peta perjalanan menghadapi masa depan yang tidak pasti, memerlukan langkah-langkah strategis, dan perlu  mengarahkan kemampuan dan komitmen SDM untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Balanced scorecard yang dikembangkan oleh Norton dan Kaplan memberikan solusi terhadap tuntutan ini. Hadirnya balanced scorecard sebagai pendekatan baru dalam sistem pengukuran kinerja diklaim mampu mengatasi kelemahan-kelemahan sistem manajemen strategi perusahaan. Peran balanced scorecard dalam sistem manajemen strategi adalah: memperluas perspektif dalam setiap tahap sistem manajemen strategis, membuat fokus manajemen menjadi seimbang, mengaitkan berbagai sasaran secara koheren, dan mengukur kinerja secara kuantitatif.

Keunggulan-keunggulan sistem pengukuran kinerja perusahaan dengan mempergunakan balanced scorecard adalah sebagai berikut :

  1. Balanced Scorecard tidak hanya memperhatikan kinerja untuk tujuan jangka pendek, tetapi juga memperhatikan tujuan jangka panjang perusahaan.

  2. Balanced Scorecard juga mencakup ukuran-ukuran finansial dan non-finansial yang memperhatikan keterkaitan dalam suatu hubungan sebab akibat, dan bukan semata-mata kumpulan ukuran-ukuran yang kompleks.

  3. Dengan tetap mempertahankan penekanan pada tujuan finansial (leading indicator), balanced scorecard juga menyertakan penggerak (lagging indicator) untuk mencapai tujuan finansial tadi. Jadi, perusahaan tetap berada di jalur hasil finansial sambil memperhatikan kemajuan dalam membangun kapabilitas dan intangible asset yang diperlukan untuk pertumbuhan di masa datang.

  4. Balanced Scorecard memandang kinerja tidak hanya dari perspektif internal seperti proses bisnis internal, tetapi juga perspektif eksternal perusahaan seperti perspektif pelanggan.

  5. Balanced Scorecard lebih dari sekedar sistem pengukuran kinerja, karena balanced scorecard dapat digunakan sebagai kerangka bagi proses manajemen strategis, artinya balanced scorecard dapat digunakan untuk mengklarifikasi, mengkomunikasikan, dan mengelola strategi perusahaan pelanggan.

Perusahaan-perusahaan yang inovatif menggunakan balanced scorecard untuk mengkomunikasikan dan mengelola strategi perusahaan. Fokus pengukuran dalam balanced scorecard ini memberikan kerangka untuk melakukan proses manajemen yang penting, yaitu :

  1. Mengklarifikasi dan menerjemahkan visi dan strategi organisasi.

  2. Mengkomunikasikan dan menghubungkan sasaran dan ukuran stratejik

  3. Merencanakan, menetapkan target dan menggariskan inisiatif stratejik.

  4. Mendorong umpan balik dan pembelajaran stratejik. Balanced Scorecard merupakan sistem pengukuran manajemen kinerja perusahaan secara komprehensif yang meliputi aspek finansial dan non finansial. Dalam balanced scorecard ukuran finansial yang menunjukkan kinerja masa lalu dilengkapi dengan ukuran-ukuran non finansial yang menunjukkan penggerak (drivers) bagi kinerja masa yang akan datang. Balanced Scorecard memandang kinerja melalui empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Melalui keempat perspektif ini, sasaran dan ukuran Balanced Scorecard diturunkan dari visi dan strategi organisasi.

Proses pengembangan balanced scorecard di suatu perusahaan melibatkan beberapa langkah, Berikut adalah rangkumannya:

  1. Tetapkan visi masa depan yang jelas

  2. Tentukan tujuan strategis

  3. Tentukan faktor penentu keberhasilan

  4. Pilih indikator untuk mengukur dan memantau kinerja

  5. Tetapkan tujuan, rencana tindakan, dan inisiatif

Ayo terapkan pendekatan balanced scorecard pad perusahaan anda dengan mudah bersama MY Scorecard!

Itulah pengertian lengkap balanced scorecard untuk kemajuan bisnis Anda. Meskipun pada awalnya, perspektif keuangan menjadi perspektif utama dalam perencanaan ini, tak dapat dipungkiri perspektif lainnya seperti SDM juga perlu mendapat perhatian agar keseluruhan manajemen strategi perusahaan menjadi seimbang. Jika Anda masih menggunakan proses manual dalam penilaian kinerja karyawan yang memakan waktu dan rentan dengan kesalahan, Anda perlu mencoba menggunakan Scorecard. MY Scorecard memiliki fitur lengkap dan praktis untuk membantu perusahaan menjalankan manajemen strategi, terutama mengelola SDM yang menjadi salah satu unsur terpenting bagi perusahaan.

Like it? Share it!


MyScorecard

About the Author

MyScorecard
Joined: June 11th, 2021
Articles Posted: 69

More by this author