Pentingnya Melakukan Upaya Pencegahan Endometriosis Sejak Dini

Posted by lingshenyao on July 27th, 2022

pencegahan endometriosis

Sebagai wanita, mungkin Anda sudah mengenal endometrisis. Endometriosis adalah salah satu jenis masalah kesehatan pada wanita yang menyerang jaringan endometrium pada rahim. Penyakit ini dinilai dapat menurunkan kualitas hidup pengidapnya, bahkan dapat menyebabkan kesuburan wanita terganggu sehingga sulit untuk mendapatkan kehamilan. Lantas, apakah Endometriosis bisa dicegah? Bagaimana pencegahan endometriosis yang baik dan benar? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut.

Apa Itu Endometriosis?

Sebelum mengathui upaya pencegahan endometriosis yang dapat dilakukan, penting bagi setiap wanita untuk mengetahui seperti apa penyakit endometriosis. Endometriosis merupakan penyakit yang muncul akibat jaringan yang seharusnya melapisi dinding rahim atau jaringan endometrium justru tumbuh menumpuk di bagian luar rahim. Endometriosis juga menjadi masalah kesehatan wanita yang berpotensi menyebabkan kemandulan atau sulit hamil. Maka dari itu, sebagai wanita Anda perlu mengenal lebih jauh apa saja penyebab dan gejala dari endometriosis agar dapat mengambil langkah tepat dalam mengatasi masalah tersebut.

Endometriosis juga lebih banyak ditemukan pada bagian indung telur (ovarium), tuba falopi, dan jaringan lainnya yang melapisi panggul. Bahkan, jaringan endometrium juga dapat menyebar ke bagian luar organ panggul, meski sebenarnya kasus seperti itu jarang sekali terjadi.

Endometriosis mengakibatkan jaringan dinding rahim atau jaringan endometrium yang seharusnya luruh dan keluar dari tubuh setiap periode menstruasi, justru terperangkap di tempat yang tidak seharusnya, sehingga tidak dapat keluar dari tubuh.

Endometriosis yang muncul di bagian ovarium juga dapat membentuk kista, atau yang disebut dengan endometrioma. Kondisi tersebut menyebabkan jaringan yang ada di sekitarnya mengalami iritasi, sehingga dapat membentuk jaringan parut abnormal. Kondisi ini juga dapat menyebabkan jaringan dan organ pelvis menempel.

Penyebab Endometriosis

Sayang sekali, hingga saat ini penyebab dari endometriosis sendiri masih belum dapat diketahui secara pasti. Namun, para ilmuwan menduga beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya endometriosis, di antaranya adalah :

1. Menstruasi retrograde

Menstruasi retrograde adalah kondisi di mana darah haid yang mengandung sel-sel endometrium mengalir kembali ke dalam rongga panggul. Darah haid tersebut mengalir kembali melalui tuba falopi, sehingga tidak keluar dari tubuh. Kondisi ini tentunya dapat menyebabkan sel-sel endometrium yang terperangkap menempel pada dinding panggul dan permukaan organ pangul, sehingga pada akhirnya terus tumbuh menebal.

2. Implantasi bekas luka bedah

Tindakan bedah seperti histerektomi atau operasi caesar, dapat mengakibatkan sel-sel endometrium menempel pada sayatan bedah, sehingga dapat memicu terjadinya endometriosis.

3. Transformasi sel embrio

Hormon estrogen dalam tubuh wanita dapat mengubah sel embrio menjadi implan sel endometrium pada saat memasuki masa pubertas. Hal ini dapat meningkatkan risiko endometriosis.

4. Pengangkutan sel endometrium

Pembuluh darah atau cairan jaringan (limfatik) dapat mengankut sel-sel endometrium dari tubuh ke bagian tubuh yang lain, sehingga dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya endometriosis.

5. Gangguan sistem kekebalan tubuh

Adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh seseorang juga diyakini sebagai salah satu penyebab terjadinya endometriosis. Sebab, ada kemungkinan bahwa sistem kekebalan tubuh tersebut tidak dapat mengenal dan menghancurkan jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim.

Faktor Risiko Endometriosis

Berikut beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang berisiko lebih tibggi mengalami endometriosis, yaitu :

  • Belum pernah melahirkan.
  • Memiliki indeks massa tubuh yang rendah.
  • Memiliki kadar esterogen yang lebih tinggi di dalam tubuh atau eksposur yang lebih besar terhadap estrogen yang diproduksi di dalam tubuh.
  • Menstruasi dini.
  • Memiliki siklus menstruasi pendek, yaitu kurang dari 27 hari.
  • Memiliki keluarga (ibu, saudara perempuan, atau nenek) dengan riwayat endometriosis.
  • Kebiasaan mengonsumsi alkohol.
  • Ada kelainan pada uterus.
  • Memiliki riwayat medis yang mencegah aliran menstruasi keluar dari tubuh secara normal.

Untuk mendiagnosis apakah benar itu endometriosis, biasanya hanya dapat dilakukan melalui pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter. Sedangkan, untuk pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan terlebih dahulu, atau melalui pembedahan operasi jika endometriosis yang dialami sudah terbilang parah.

Gejala Endometriosis

Berikut ini adalah beberapa gejala endometriosis yang umum terjadi :

1. Nyeri panggul

Gejejala utama endometriosis nyeri di bagian panggul. Nyeri di panggul ini biasanya terasa sebelum menstruasi hingga beberapa hari selama menstruasi berlangsung. Selain nyeri di panggul, Anda juga dapat merasa nyeri di bagian punggung atau perut bagian bawah.

2. Nyeri haid berat

Nyeri haid sebenarnya merupakan hal yang wajar saja terjadi pada setiap wanita. Namun, lain halnya dengan mereka yang mengidap endometriosis. Wanita yang memiliki endometriosis biasanya merasakan nyeri haid yang sangat berat dan berbeda dari biasanya. Bahkan, nyeri haid tersebut dapat menjadi semakin parah seiring berjalannya waktu.

Selain mengalami nyeri haid berlebihan, wanita dengan endometriosis juga mengalami pendarahan yang berlebihan saat menstruasi.

3. Nyeri saat berhubungan seksual

Wanita dengan endometriosis juga seringkali mengeluhkan rasa sakit ketika melakukan hubungan intim.

4. Gangguan saat BAB

Dalam beberapa kasus, wanita dengan endometriosis juga dapat mengalami gejala-gejala, seperti nyeri saat buang air besar atau buang air kecil. Umumnya, keluhan ini terjadi selama masa periode menstruasi. Gejala-gejala lain yang dapat terjadi antara lain adalah kelelahan, sembelit, diare, kembung atau mual, dan gejala-gejala tersebut umumnya muncul pada periode menstruasi. Parahnya, endometriosis juga berpotensi menyebabkan kemandulan pada wanita, sehingga Anda perlu berhati-hati.

Pengobatan Endometriosis

Pemilihan pengobatan endometriosis tergantung pada seberapa besar tingkat keparahan kondisi tersebut. Selain itu, keinginan pengidap untuk dapat melahirkan juga menjadi suatu pertimbangan yang sangat penting. Berikut ini beberapa penanganan endometriosis yang biasa direkomendasikan oleh dokter, di antaranya adalah :

  • Pemberian obat antiinflamasi non-steroid (OAINS).
  • Terapi hormon, yang bertujuan untuk menghentikan produksi hormon estrogen.
  • Prosedur operasi, di antaranya laparoskopo, laparotomi, dan histerektomi.

Pencegahan Endometriosis

Berikut adalah beberapa cara pencegahan endometriosis sera menurunkan risiko wanita terkena ppenyakit tersebut sejak usia dini.

  • Menurunkan tingkat estrogen dengan resep dokter dan pola makan yang tepat.
  • Olahraga teratur.
  • Hindari kebiasaan buruk seperti merokok dan mengonsumsi alkohol.
  • Batasi konsumsi kafein.

Like it? Share it!


lingshenyao

About the Author

lingshenyao
Joined: May 22nd, 2020
Articles Posted: 34

More by this author