Perusahaan Kelas Dunia Royal Golden EaglePosted by tania bae on February 2nd, 2018 PT. Royal Golden Eagle (RGE) merupakan perusahaan yang melahirkan industri-industri manufacturing berbasis sumber daya di kelas dunia. Produknya bervariasi dan telah memenuhi kebutuhan jutaan orang di seluruh dunia. Wilayah operasi PT RGE selalu mengalami perkembangan. Untuk mengiringi kondisi ini, PT RGE membutuhkan Sumber daya manusia yang baru dan berkualitas yang akan membantu perusahaan tersebut mencapai tujuannya. Pada awalnya, PT RGE diambil dari nama Raja Golden Emas. Namun, mulai September 2009 nama ini berubah menjadi Royal Golden Eagle. Royal Golden Eagle telah ber investasi di lebih dari 10 negara di dunia. RGE melalui Sateri Internasional mengakuisisi 81,7% saham Klabin Bacell SA dan 100% saham Norcell SA, perusahaan yang memiliki konsensi hutan di, Bahia, Brazil. Kapasitas produksi Bahia Pulp akan ditingkatkan menjadi 365.000 ton pulp per tahun dari sekarang 115.000 ton per tahun. Presdir Sateri Internasional Rthur Lingm, seperti dikutip PR Newswire, menyatakan, RGE akan terus meningkatkan investasinya di Brazil hingga US$ 1,5 milliar. Untuk bidang industry pulp, dengan RAPP di Riau dan Toba Pulp Lestari di Sumatera Utara, Sukanto boleh dibilang telah memenuhi ambisinya menjadi “raja” pulp dan kertas di Indonesia bahkan di Asia. Royal Golden Eagle mulai dibangun pada 1972 dan RAPP dibangun pada 1995, namun baru beroperasi tahun 2001 RAPP memproduksi 935.269 ton pulp dan 275.341 ton kertas. Perseroan menargetkan perluasan areal hutan tanaman industry (HTI) menjadi 460,75 ribu hutan pada 2009, atau meningkat rata-rata 60 ribu hektar per tahun. Realisasi penanaman HTI hingga saat ini sudah mencapai 268,91 ribu hektar. Terdiri atas penanaman oleh perusahaan seluas 167 ribu hektar, hutan rakyat seluas 23 ribu hektar,dan sisanya berasal dari sekitar20 unit perusahaan mitra. Sedangkan untuk memasuki pasar global, Sukanto mengkonsolidasikan industry kehutanannya dalam sebuah perusahaan induk bernama The Asia Pacific Resources International Holdings Limited (APRIL). Sukanto tercatat pula sebagai pemain utama bisnis perkebunan sawit di negeri ini. Berdasarkan data gabungan pengusaha kelapa sawit Indonesia (Gapki), RGE menguasai areal perkebunan sawit seluas 317,9 ribu hektar, dan Asian Agri Group seluas 150 ribu ton. Jika dirunut ke belakang “kerajaan” bisnis Sukanto mulai terbangun dari usaha perdagangan onderdil mobil, yang kemudian diubah menjadi kontraktor umum dan supplier. Usaha itu mulai berlangsung tahun 1968. Namun, naluri bisnis justru tertuju kepada industry berbasis sumber daya alam.
Like it? Share it!More by this author |