Jangan Sampai Terlambat! Ini Cara Mencegah Penyakit Mioma Uteri

Posted by lingshenyao on August 25th, 2022

cara mencegah penyakit mioma uteri

Mioma uteri (miom) atau fibroid rahim merupakan pertumbuhan sel abnormal (tumor) yang bukan kanker pada lapisan otot uterus (rahim) yang umumnya dialami oleh wanita di usia reproduktif atau usia subur. Penyakit ini sering kali dikaitkan dengan kanker rahim, namun sebenarnya hamper semua kasus miom tidak terkait dengan peningkatan risiko penyakit tersebut. Meski demikian, miom yang terus-menerus berkembang dan tumbuh dalam ukuran yang besar dapat menimbulkan berbagai masalah pada sistem reproduksi wanita. Sehingga, sudah sepatutnya wanita mengetahui cara mencegah penyakit mioma uteri yang akan dijelaskan dalam ulasan berikut.

Apa penyebab mioma uteri?

Sebenarnya, hingga kini penyebab pasti terbentuknya mioma uteri di rahim masih belum diketahui. Namun, para ahli menduga bahwa kondisi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Di antaranya adalah :

  • Perubahan genetik, dimana kebanyakan kasus mioma uteri menunjukan adanya mutase gen pada jaringan mioma.
  • Faktor keturunan atau hereditas, di mana anggota keluarga inti seperti ibu atau kakak perempuan pernah memiliki mioma, maka wanita pada keluarga tersebut juga memiliki risiko lebih tinggi untuk memiliki penyakit yang sama.
  • Fluktuasi hormon estrogen dan progesteron. Perlu diketahui bahwa hormon estrogen dan progesterone dalam tubuh wanita dapat menstimulasi perkembangan dinding rahim saat siklus menstruasi. Perubahan kedua hormon ini dapat memengaruhi dan memicu terbentuknya mioma di rahim.
  • Faktor risiko lainnya, di antaranya mulainya menstruasi di usia yang sangat muda dibandingkan dengan anak perempuan lainnya, penggunaan alat kontrasepsi, kurangnya asupan vitamin D, obesitas atau kelebihan berat nadan, sering konsumsi daging merah berlemak tinggi, kurangnya asupan buah, sayur dan produk susu, kebiasaan minum alkohol dan merokok.

Selain itu, perlu diketahui juga bahwa miom dapat mengalami pertumbuhan yang cepat, sedangkan sebagian lainnya dapat mengecil dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Ada pula mioma uteri yang muncul di masa kehamilan, atau mengecil bahkan menghilang setelah kehamilan, sehingga ukuran rahim dapat kembali seperti seharusnya. Terjadinya mioma uteri saat hamil dipengruhi oleh keseimbangan hormone selama kehamilan.

Tanda dan Gejala Mioma Uteri

Tanpa mengabaikan cara mencegah penyait miom, gejala mioma uteri sendiri bisa berbeda-beda pada tiap pengidap, semua ini dipengaruhi oleh lokasi, ukuran, dan jumlah miom yang terbentuk di rahim. dalam hal ini, juga perlu diketahui bahwa wanita dapat memiliki lebih dari satu benjolan atau miom di rahim mereka.

Berikut beberapa gejala umum yang dapat dialami oleh wanita dengan mioma uteri :

  • Perdarahan menstruasi yang berat karena keluarnya darah yang deras.
  • Durasi menstruasi yang lebih lama dibandingkan wanita yang tidak memiliki masalah pada organ reproduksinya.
  • Nyeri panggul, seperti ada tekanan pada bagian tersebut.
  • Mengalami masalah pencernaan, yaitu konstipasi (sembelit) akibat miom yang menekan usus besar.
  • Sering buang air kecil karena miom menekan kandung kemih.
  • Sakit pada bagian punggung atau kaki.
  • Nyeri saat atau setelah melakkan hubungan intim.
  • Pembengkakan atau pembesaran pada perut.
  • Nyeri hebat saat menstruasi.

Meski demikian, banyak juga wanita dengan miom di rahim yang tidak mengalami gejala. Oleh karena itu, miom merupakan penyakit yang sulit untuk dikenali. Kebanyakan wanita mengetahui mereka memiliki miom ketika melakukan pemeriksaan USG ketika hendak menjalani program kehamilan.

Pengobatan Mioma Uteri

Pengobatan miom dilakukan dengan melihat terlebih dahulu tingkat keparahan penyakit ini dan seberapa lama penyakit ini diderita oleh pengidapnya. Selain itu, dokter juga akan menanyakan gejala apa saja yang dialami.

Namun, kebanyakan kasus miom tidak perlu diobati karena tidak menimbulkan gejala. Dalam hal ini, miom akan menyusut dan menghilang setelah menopause tanpa pengobatan.

Akan tetapi, jika miom menimbulkan gejala dan tumbuh dengan ukuran yang besar, maka tentunya diperlukan pengobatan untuk mengatasi gejala dan mengurangi ukuran mioma uteri. Berikut beberapa penanganan miom yang dapat dilakukan.

1. Konsumsi obat-obatan

  • Obat-obatan yang dapat digunakan untuk meredakan gejala miom di antaranya adalah :
  • NSAID, obat untuk meredakan gejala miom berupa nyeri.
  • Asam traneksamat, untuk mengatasi perdarahan yang berat.

Obat-obatan hormonal, untuk meredakan gejala terkait menstruasi. Oabt ini juga dapat membantu mengecilkan ukuran miom. Dalam hal ini, obat-obatan yang dapat digunakan adalah gonadotropin-releasing hormone (GnRH) agonist, progestin, atau alat KB dalam rahim yang mengandung progesterone.

2. Operasi

Prosedur pembedahan dapat dilakukan jika penggunaan obat-obatan di atas tidak dapat mengata gejala miom maupun mengecilkan ukurannya. Prosedur ini bertujuan untuk mengangkat mioma uteri. Dalam hal ini terdapat dua pilihan, yaitu :

  • Miomektomi, yaitu prosedur untuk mengangkat mioma berukuran besar dan berjumlah banyak, atau yang tertanam sangat dalam.
  • Histerektomi, yakni operasi untuk mengangkat mioma uteri termasuk rahim secara keseluruhan.

Cara Mencegah Penyakit Mioma Uteri

Sayangnya, tidak ada hal spesifik yang dapat Anda lakukan sebagai cara mencegah penyakit mioma uteri. Namun, miom dapat dicegah perkembangannya agar tidak bertambah besar dan tidak menimbulkan gejala yang mengganggu. Cara untuk mencegah miom membesar di antaranya adalah :

Menjaga berat badan agar tetap berada dalam batas ideal dan terhindar dari obesitas.

  • Kurangi konsumsi daging merah.
  • Hindari kebiasaan buruk seperti merokok dan mengonsumsi alkohol.
  • Perbanyak mengonsumsi buah-buahan dan sayuran.

Like it? Share it!


lingshenyao

About the Author

lingshenyao
Joined: May 22nd, 2020
Articles Posted: 34

More by this author